GURU MELEK IT DI MASA PANDEMI COVID-19
Oleh ILA ISLAMIYAH, S.Pd
Pandemi Covid-19 melanda dunia satu tahun yang lalu tepatnya 23 Februari 2020 termasuk Indonesia. Segala sektor terpengaruh oleh covid-19 ini, termasuk sektor Pendidikan. Dunia Pendidikan mengalami perubahan dalam tatanan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang dulu dilaksanakan di dalam kelas, sekarang pembelajaran dilaksanakan di rumah. Yang dulu pembelajaran tatap muka (offline), sekarang tidak lagi atau dikenal daring (online).
Meskipun kondisi seperti ini, pembelajaran harus tetap dilaksanakan. Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses penyampaian informasi kepada siswa sehingga siswa mengalami proses kognitif dan perubahan tingkah laku. Pembelajaran di masa pandemi sedikit berbeda dengan pembelajaran pada umumnya. Di Masa pandemi, pembelajaran dilaksanakan secara daring (online) yaitu menggunakan perangkat teknologi dalam pembelajarannya dari awal pembelajaran itu dimulai sampai akhir. Guru dan siswa melakukan tatap muka melalui aplikasi yang digunakan dalam perangkat teknologi tersebut baik Hand Phone (HP), laptop, dan PC. Meskipun kelihatan mudah tetapi pada prakteknya sulit, karena guru tidak terbiasa melakukan kegiatan tatap muka secara daring (online). Oleh karena itu diperlukan beberapa kemampuan yang mesti dimiliki oleh guru.
Guru merupakan fasilitator dalam pembelajaran, dituntut untuk melek dan menguasai IT dalam pembelajaran. Suka, tidak suka guru harus mengikuti perubahan ritme pembelajaran di masa pandemic dengan pembelajaran daring.
Guru mulai belajar menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran daring seperti Zoom Meeting, Google Classromm (GCr), Google meeting, Microsoft Teams, dan lain-lain. Bahkan guru dituntut untuk membuat video pembelajaran yang dulu tidak kepikiran untuk membuatnya.
Berbagai aplikasi ini, guru gunakan untuk menarik perhatian dan menumbuhkan semangat belajar siswa dalam pembelajaran agar KD yang sudah ditetapkan dalam kurikulum bisa tersampaikan kepada siswa. Meskipun proses pembelajaran yang dihasilkan sangat jauh berbeda dengan pembelajaran tatap muka (offline). Oleh karena itu guru berupaya semaksimal mungkin untuk membekali dirinya dalam penguasaan penggunaan IT dalam pembelajaran dengan bertanya kepada guru IT, mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahkan mengikuti pelatihan yang diadakan oleh MGMP yang ada di Kabupaten setempat.
Meskipun tantangan yang dihadapi guru sangat berat dalam pembelajaran di masa pandemi covid-19 ini, guru sepatutnya bersyukur karena bisa belajar dalam penggunaan dan pengembangan kemampuan di bidang IT, sesuai dengan kompetensi guru abad 21 yang harus dimiliki oleh guru yaitu harus mampu dan menguasai IT untuk menunjang pembelajaran dan mengimbangi karakteristik peserta didik abad 21.